SEJARAH
ITALIA
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Siapa tak kenal Italia, salah satu Negara
di Eropa yang di juluki Negri Pizza ini ternyata memilki banyak obyek wisata
yang sangat menarik. Mulai dari perfileman, arsitektur, wisata sejarah, menara
Pisa, wisata Fassion di kota Milan, wisata agama di Vatikan, wisata makanan,
galeri, wisata alam dan banyak lagi yang bisa kita nikmati. Sekitar tahun 700
SM, orang Zaman Perunggu yang disebut orang Villanova mulai dipengaruhi oleh
orang Yunani dan Fenisians yang berlayar di sekitar Laut Tengah. Mereka mulai
melakukan berbagai hal dengan meniru orang Yunani dan Fenisia. Sejarawan
menyebut suku bangsa ini sebagai bangsa Etruska. Diduga orang Etruska datang
dari Asia Barat, karena sejarawan Herodotos menceritakan kisah mengenai sejumlah
orang yang datang dari Asia barat, yaitu bangsa Lydia, yang mungkin merupakan
bangsa Etruska. Dia menulis bahwa orang-orang ini mengalami masa-masa sulit,
dan tidak memiliki cukup makanan, bahkan untuk melupakan rasa lapar, mereka
sering melakukan perjudian. Wabah kelaparan berlangsung selama bertahun-tahun,
dan Herodotos mengatakan bahwa pada akhirnya orang-orang ini merasa bahwa
mereka harus mencari tempat tinggal yang baru. Beberapa sejarawan menduga bahwa
mereka adalah orang-orang Etruska, namun sebagian besar sejarawan berpendapat
bahwa bangsa Etruska adalah orang asli Italia. Bangsa Etruska tinggal di Italia
utara. Karena mereka belajar dari orang Yunani dan Fenisia, mereka berhasil
mengetahui cara melakukan berbagai hal yang tidak diketahui oleh orang Latin di
kota Roma dan sekitarnya. Orang Etruska membangun kota-kota dengan tembok batu.
Mereka juga membangun kuil batu besar dan menempatkan patung besar di dalamnya.
Mereka menggali kanal dan parit untuk mengairi ladang-ladang mereka. Mereka mengorganisir
pemerintahan yang dipimpin oleh raja. Dengan cepat, bangsa-bangsa lainnya di
Italia mulai meniru cara-cara Etruska dalam melakukan berbagai hal. Pada masa
yang sama dengan bangsa Etruska, banyak pula orang Yunani yang datang ke Italia
dan mendirikan kota-kota Yunani di sana. Pada awalnya, kota-kota itu barangkali
hanya merupakan pos perdagangan, namun seiring waktu semakin banyak orang
Yunani yang berdatangan ke sana dan mereka pun mulai melakukan pertanian. Orang
Yunani mendirikan kota Napoli, yang kemudian menjadi pelabuhan penting hingga
masa kini. Bangsa Etruska banyak melakukan perdagangan dengan orang Yunani dan
Fenisia, Etruska menjual kayu, bulu, dan kemungkinan budak ke Timur. Mereka
membeli perhiasan, rempah-rempah, minyak wangi, dan guci Yunani di Timur, dan
memang sebagian besar guci Yunani kuno ditemukan di Italia, tepatnya di
makam-makan Etruska. Kota Roma terletak antara bagian utara dan selatan Italia
tempat bangsa Etruska tinggal. Karena daerah itu adalah tempat yang bagus untuk
menyeberangi sungai Tiber, bansga Etruska ingin menguasainya. Untuk beberapa
waktu, Romawi kemungkinan dipimpin oleh raja-raja Etruska. Raja-raja ini,
seperti halnya raja-raja Etruska lainnya, membangun tembok batu kuat dan kuil
batu dan kanal untuk pengairan. Italia, terletak di bagian selatan Benua Eropa.
Negara ini berbentuk semenanjung yang mirip sepatu boot dengan dua pulau besar,
Sisilia dan Sardinia. Negara ini berbatasan dengan Prancis, Swiss, Austria dan
Slovenia. Italia adalah salah satu negara tertua di Eropa. Sejarah negara ini
bisa dilacak tiga ribu tahun ke belakang. Tidak heran, Italia menjadi akar dari
kebudayaan Eropah, yakni Etruscan dan Romawi. Selama ini Italia hidup dari
industri pariwisata. Setiap tahun setidaknya 15 hingga 20 juta wisatawan
mancanegara berkunjung ke sini. Biasanya pada musim panas, Roma dipadati
wisatawan. Jumlahnya bisa melebihi penduduk Roma sendiri yang justru memilih
berlibur keluar kota. Nama Roma menurut cerita, berasal dari nama penguasa
pertama, Romulus. Banyak pula mengatakan bahwa nama kota Roma berasal dari nama
sebuah keluarga yang berasal dari zaman Etruscan, yaitu keluarga “Ruma”.
Berkaitan dengan sejarah, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang
mengurusi Ilmu Pengetahunan dan Kebudayaan (Unesco) mencatat ada sekitar 41
peninggalan sejarah di Italia yang bisa diwariskan kepada dunia. Peninggalan
sejarah itu tersebar mulai dari kota Roma hingga Italia bagian selatan dan
utara. Peninggalan sejarah itu kini menjadi daya tarik utama bagi pariwisata
negara ini. Adapun objek-objek wista yang dapat dikunjungi di Italia, antara
lain Roma, “Kota Renaissance” Florence, “Kota Air” Venesia, dan “The Crown
Jewel of Christianity” Vatikan. Bukan hanya kaya sejarah, Italia juga menjadi
kiblat berbagai hal. Ia menjadi pusat wisata kuliner, karena pizza, pasta, dan
kejunya yang sangat beragam. Italia juga menjadi pusat fashion dunia, sesudah
Paris dan London. Selain itu Italia juga merupakan gudang seni, karena galeri
dan bangunan berarsitektur indah tersebar di sini. Badan PBB yang mengurusi
Ilmu Pengetahunan dan Kebudayaan (Unesco) mencatat ada sekitar 41 peninggalan
sejarah di Italia yang bisa diwariskan kepada dunia. Peninggalan sejarah itu
tersebar mulai dari kota Roma hingga Italia bagian selatan dan utara.
Peninggalan sejarah itu kini menjadi daya tarik utama bagi pariwisata negara
ini. Roma, adalah saksi bisu dari kejayaan Italia ada masa lampau. Menurut
legenda, Roma dibangun tahun 753 masehi oleh Romulus, raja pertama Romawi kuno.
Kota ini sangat tua dan klasik, karena masih banyak bangunan sejarah
peninggalan Romawi kuno di sini. Salah satunya adalah, Circus Maximus yang
dibangun pada masa Raja Tarquinius Priscus, antara tahun 616 hingga 579 sebelum
masehi. Dahulu, ribuan tahun lalu, di arena ini digelar ajang perlombaan balap
kereta kuda dan gladiator, hiburan yang paling digemari saat itu. Bagi rakyat
Italia, Circus Maximus adalah simbol dari kejayaan masa lampau. Di sini pula
rakyat Italia merayakan tim sepak bola kesayangan mereka yang menjuarai piala
dunia. Ribuan warga kota Roma saat itu memadati lapangan ini, kendati suhu
menyengat, sekitar 35 derajat selsius. Mereka menyambut, kedatangan tim Italia.
Sepak bola memang memiliki tempat khusus di hati orang setiap Italia, sehingga
peristiwa seperti mereka rayakan se-akbar mungkin, mengalahkan perayaan hari
nasional mereka. Italia adalah negara yang bisa hidup dari industri pariwisata.
Setiap tahun 15 hingga 20 juta wisatawan berkunjung ke sini. Biasanya pada
musim panas, Roma dipadati wisatawan. Jumlahnya bisa melebihi penduduk Roma
sendiri yang justri memilih berlibur keluar kota. Di Piazza Navona, misalnya,
wisatawan bisa menikmati goresan tangan karya para pelukis jalanan. Dengan
tarif tarif 60 hingga 120 ribu rupiah, wisatawan bisa mendapatkan lukisan diri
hanya dalam waktu 10 menit. Bangunan sejarah di Italia memang telah menjadi
magnet bagi jutaan wisatawan. Di Piazza di Spagna, biasanya wisatawan
menghabiskan waktu mereka, dan tidak mereka pun menguras koceknya berbelanja di
toko dan butik di kawasan yang menawarkan produk dengan merek mendunia. Inilah
Colosseo. Colosseo atau Koloseum adalah salah satu monumen yang menjadi
landmark sekaligus simbol dari kota Roma. Roma selalu identik dengan bangunan
ini. Di tempat inilah kerap digelar gladiator, yaitu pertarungan antara manusia
melawan manusia, atau manusia dengan hewan. Bangunan ini menjadi saksi dari
ribuan nyawa manusia yang mati dalam pertarungan di arena ini. Colosseo sangat
megah, dan memancing rasa ingin tahu orang untuk melihat lebih mendalam sejarah
bangunan ini. Pada musim panas, ribuan wisatawan rela antri berjam-jam untuk
melihat monumen ini. Sebelum memasuki Colloseo, pengunjung disuguhi atraksi
gladiator. Sekali foto bersama gladiator ini dipungut biaya lima Euro, setara
dengan 60 ribu rupiah. Colosseo adalah sebuah ampiteater yang sangat besar yang
dibangun pada tahun 72 setelah masehi, oleh Vespasiano, lalu diselesaikan oleh
putranya, Titus, delapan tahun kemudian. Pembangunan Colosseo memanfaatkan
tenaga tahanan Yahudi. Colosseo berbentuk lonjong, dengan bagian terpanjang
berukuran 187 meter, sedangkan yang terpendek 155 meter. Tingginya mencapai 50
meter, dan mampu menampung 80 ribu penonton. Colosseo awalnya, berfungsi
sebagai stadion besar untuk menghibur rakyat dengan tontonan sirkus. Seratus lima
puluh kilometer sebelah selatan kota Roma, ada situs sejarah yang terkenal
bernama Pompeivi. Pompeii adalah kota yang tertimbun abu letusan gunung
Vesuvius pada tanggal 24 Agustus tahun 79. Porta Marina atau gerbang laut ini
adalah cikal bakal dari kota Pompeii. Gerbang ini dahulunya adalah kota
perdagangan. Jejak-jejak itu masih terlihat di Via Della Marina. Lalu lalang
kendaraan yang mengangkut barang dari pelabuhan, pada masa itu melewati jalan
sempit ini. Basilica, adalah bangunan yang paling mencengangkan di Po.
Basilica, adalah sebuah karya arsitektisa. Tribun ini pada masa itu digunakan
unuk keg iatan pengadilan dan perdagangan. Para ahli sempat berdebat panjang
untuk menyimpulkan, bahwa Basilica dahulunya beratap. Dan dari lukisan diatap,
dipastikan bahwa Basilica dibangun sekitar tahun 120 sebelum masehi. Di
tengah-tengah kondisi Italia yang sedang mengalami kekacauan, tentunya ada
suatu kekhawatiran tersendiri akan munculnya fasisme seperti era pasca PD I.
Buruknya iklim demokrasi dan politik di Italia tentunya berimplikasi terhadap
kondisi sosial-ekonomi Italia pasca fasis. Untuk mengatasi masalah sekaligus
mencegah munculnya fasisme, pemerintah Italia pasca fasis berusaha untuk
melakukan pembaharuan sistem pendidikan serta kelengkapan fasilitas perumahan
yang lebih baik dan layak untuk mewujudkan kesejahteraan sosial. Walaupun
sebagian besar dari langkah pembaharuan ini telah dilakukan, namun yang terjadi
di akhir tahun 1960’an dan awal tahun 1970’an adalah sebuah pemogokan kaum
buruh dan kekacauan masyarakat Italia yang mencerminkan rasa tidak puas
terhadap langkah-langkah perubahan yang telah dilakukan pemerintah Italia.
Kondisi sosial-politik Italia yang sedang kacau ternyata bertolak belakang
dengan kondisi ekonomi Italia yang di saat-saat seperti ini justru mengalami
peningkatan. Keadaan seperti inilah yang telah menyelamatkan Italia pasca fasis
untuk menangkal munculnya fasisme di Italia. Dalam bidang perekonomian Italia
lebih cenderung berkonsentrasi pada bidang pertanian, industri, perdagangan,
dan pariwisata. Sesungguhnya Italia merupakan sebuah negara yang memiliki
keterbatasan akan sumber daya alam untuk membangun perekonomian yang modern,
oleh sebab itu Italia mengimpor sumber daya alam secara besar-besaran untuk
menggerakkan roda industrinya. Sumber daya alam yang dimiliki Italia hanyalah
berupa uap air panas, air sungai, dan batu pualam (terbesar di dunia). Dari
sektor pertanian, Italia merupakan negara pertanian tempat sejumlah besar orang
mencari penghidupannya dengan bercocok tanam. Di Italia pertanian lebih banyak
diusahakan di wilayah utara, hal ini karena wilayah utara lebih banyak memiliki
tanah yang subur. Komoditi hasil pertanian Italia antara lain gandum,
sayur-mayur, buah-buahan, anggur, dan zaitun. Sedangkan dalam bidang industri,
pabrik tekstil merupakan yang terbesar di Italia, khususnya industri sutra.
Negara Italia juga memiliki kota-kota besar yang dapat menunjang peekonomian
negara seperti Milan, Roma, Napoli, Turin, Genoa, Palermo, Venesia, dan
Florence. Sebagian dari kota-kota tersebut merupakan kota dagang dan kota
pelabuhan yang cukup penting bagi Italia. Bermodalkan semua itu Italia pasca
fasis mulai bangkit dari keterpurukannya untuk membangun sebuah negara yang
modern. Pada masa itu, mereka sudah memikirkan membangun jalan khusus untuk
manusia, hewan, dan kendaraan. Bangunan ibadah, kegiatan politik dan ekonomi,
tertata dengan baik, dengan tetap memperhatikan nilai estetika yang tinggi.
Pengunjung membutuhkan waktu berjam-jam untuk menelusuri kota mati ini. Pompeii
bisa memberikan pelajaran penting bagi masa kini, bagaimana seharusnya
membangun kota dengan baik, yakni kota yang tidak hanya mendewakan bangunan
semata, namun juga memperhatikan ruang bagi manusia untuk beraktualisasi.
By : Cut &
Hafsah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar