Blogger Widgets

Hei teman, cari sejarah disini ^^

Sabtu, 15 Februari 2014

Sejarah Bahama

~ Sejarah ~


           Meski bangsa Paleo-Indian telah menghuni tempat ini sebelumnya, bangsa Indian Taino dari Hispaniola dan Kuba pindah ke Bahama selatan sekitar abad ke-7 dan menjadi bangsa Lucayan. Ada sekitar 40.000 Lucayan di saat kedatangan Columbus.
Pendaratan pertama Christopher Columbus di Dunia Baru ialah di pulau San Salvador, juga disebut Pulau Watling, di bagian selatan Bahama. Di sana, Columbus berkontak dengan orang Lucayan dan berbelantik barang dengan mereka.
Orang Lucayan Bahama dibawa ke Hispaniola sebagai budak, dan di 2 dasawarsa berikutnya, banyak orang Lucayan punah, karena populasinya menjadi pekerja paksa, menderita penyakit, beremigrasi, dan menikah dengan orang luar.
           Setelah populasi Lucayan dibantai, pulau-pulau Bahama sebenarnya tak berpenghubi hingga pemukim Inggris datang dari Bermuda pada 1650. Yang disebut Petualang Eleuther mendirikan permukiman di pulau Eleuthera.
            Bahama menjadi koloni Inggris pada 1718. Sekitar 8.000 loyalis dan budaknya pindah ke Bahama di akhir 1700-an dari New York, Florida dan Carolina.
Britania Raya membuat pulau ini mengadakan pemerintahan sendiri pada 1964 dan pada 1973, Bahama mendapat kemerdekaan penuh selama tetap sebagai anggota Persemakmuran Bangsa-bangsa. Sejak 1950-an, ekonomi Bahama telah maju berdasarkan 2 pilar pariwisata dan layanan keuangan. Meskipun demikian pulau ini masih menghadapi tantangan signifikan seperti pendidikan, layanan kesehatan, layanan umum, dan imigrasi ilegal. Proyek pembaharuan kota telah diluncurkan pada tahun-tahun terkini untuk membantu wilayah perkotaan yang miskin dalam penurunan sosial di pulau utama. Kini, negeri ini menikmati pendapatan per kapita tertinggi ke-3 di belahan barat.
            Beberapa pihak mengatakan nama 'Bahama' diturunkan dari bahasa Spanyol untuk "laut dangkal", baja mar. Lainnya melacak ke kata Lucayan untuk Pulau Grand Bahama, ba-ha-ma ("tanah tengah atas besar").
 

- By : Ghefira Nur Fatimah Widyasari -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar