PERADABAN
CHINA KUNO
Catatan
peradaban China di mulai sejak kelahiran peradaban Hwang Ho. Relik yang
mewaliki peradaban Hwang Ho adalah Yangshao dan Longshan. Di Yangshao
berkembang kebudayaan Neolitikum pada tahun 5000 SM-3000 SM yang menggunakan
glasir.
Sedangkan
di Longshan kebudayaan Neolitikum berkembang sekitar tahun 2800 SM dengan
menggunnakan tembikar hitam.
Pada tahun 2500 SM
dibeberapa tempat di China banyak menggunakan alat dari perunggu dan huruf, dan
didirikanlah kerajaan. Negara yang pertama kali di China adalah Dinasti Xia
yang diperintah oleh Raja Yu.
Dinasti
Xia didirikan pada tahun 2100 SM. Sebelumnya hanya dianggap hanya ada didalam
sebuah legenda. Dengan ditemukannya relik dan alat perung baru-baru ini menjadi
bukti yang kuat keberadaan Dinasti Xia. Kelahiran Dinasti Xia dihubungkan
dengan legenda lama China. Sesusai dengan legenda China, raja-raja pertama yang
memerintah Dinasti Xia adalah 3 Maharaja 5 Kaisar. Ada beberapa versi legenda 3
Maharaja dan 5 Kaisar, tapi secara umum 3 Maharaja adalah Maharaja Langit,
Bumi, dan Manusia. 5 Kaisar tersebut adalah Shaohao, Zhuanxu, Ku, Yao, dan
Shun. Orang yang diperintahkan mengurus banjir pada zaman 3 Maharaja dan 5 Kaisar,
adalah Raja Yu, pendiri Dinasti Xia. Karena Yu hebat dalam mengurus banjir,
maka Raja Shun memberikan takhta kepada Yu, maka terbentuklah Dinasti Xia. Dinasti
Xia runtuh pada tahun 1500 SM kemudian berdirilah Dinasti Shang.
Dinasti Shang berdiri
sekitar tahun 1500 SM. Dan pada 1046 SM Dinasti Shang mengalami kehancuran. Raja
Tang yang memberontak mengalahkan Raja terakhir Dinasti Xia, dan memberikan
Dinasti Shang. Sebenarnya Dinasti Shang diyakini sebagai Dinasti pertama China.
Negara Shang adalah tempat awal perkembangan alat dari perunggu, peternakan,
pertanian, huruf, dan kalender. Awalnya Dinasti Shang banyak mengalami perang
dan perebutan takhta, sehingga pada tahun 1300 SM ibu kota kerajaan dipindahkan
ke Yinxu. Dilakukan perluasan daerah, dan kemudian diputuskan takhta
selanjutnya jatuh ke anak pertama.
Ada
suatu tradisi di Dinasti Shang yaitu mengubur hidup-hidup budak yang ditinggal
mati tuannya. Tata cara saat Raja atau bangsawan meninggal, Istri, pelayan,
ataupun penjaga dibunuh dan dikubur bersama tuannya. Semasa Dinasti Shang,
ketika seseorang meninggal mereka akan
hidup di akhirat dengan wajah dan bentuk dan bentuk yang sama. Pada tahun 1046
SM, Dinasti Shang runtuh di tangan Dinasti Zhou. Dinasti ini runtuh karena raja
terakhir Dinasti Shang, Raja Zhou, suka hidup berpesta pora. Raja Zhou dan
istrinya daiji, gemar hidup bermewah-mewahan dengan melakukan perjamuan mewah.
Dalam perjamuan mewah dibuat kolam dari minuman keras dan hutan dari daging.
Raja dan istrinya minum sepuasnya di kolam dan di tiap pohon digantungkan
daging dan setiap hari mengadakan pesta mewah. Raja Zhou terkenal dengan
kekejamannya. Dia menghukum orang dengan kejam, yaitu dengan cara menyuruhnya
jalan di atas kayu, yang dibawahnya ada api kemudian melihatnya jatuh dan mati.
Dinasti Shang tidak aman karena sering di serang oleh suku bar bar yang
menjarah harta mereka. Akhirnya Dinasti Zhou menghimpun kekuatan dan raja Ku
menaklukan Dinasti Shang.
Sekitar rahun 1046 SM
sampai 256 SM, negara Zhou memimpin China, dengan ibukotanya Haojing. Dalam
sejarah China, Dinasti Zhou merupakan dinasti terlama memimpin China. Saat itu
berkembang kebudayaan dari besi. Raja Ku yang membangun Dinasti Zhou memiliki
ideologi “perintah langit”. Setelah orang- orang Zhou mengatur negara
berdasarkan perintah langit dan yang dianggap bisa melanjutkan pemerintahan
hanyalah keturunan raja. Setelah menerima takhta Raja, Raja dijuluki sebagai
Anak Dewa atau Anak Surga. Anak Surga mengurus rakyat seperti anak sendiri,
sedangkan rakyat memperlakukan Raja seperti orang tua. Dinasti Zhou
mengembangkan sistem pemerintahan feodal, sistem pertahanan. Tapi seiring
berlalunya waktu, sistem feodal ini menghadapi situasi krisis. Hal tersebut
karena tuan tanah merasakan peran Putra Surga telah melemah dan Kaisar mulai
mengintervensi pemerintahan. Para penguasa feodal ingin memerdekakan daerahnya
sendiri-sendiri sehingga Dinasti Zhou mulai terpecah. Ditambah dengan serangan
suku nomaden, kondisi Dinasti Zhou semakin porak-poranda sampai ibu kota negara
dipindahkan dari Haojing ke Luoyang. Sebelum ibukota dipindahkan, disebut ‘Zaman
Zhou Barat’, setelah dipindahkan disebut ‘Zaman Zhou Timur’. Mereka kehilangan
kekuatan dan hanya tinggal nama. Dengan adanya peluang ini, banyak negara
muncul dan masing-masing berseteru. Periode ini disebut ‘Zaman Musim Semi dan
Musim Gugur’ (Chuncu). Dinasti Zhou memindahkan ibukotanya ke Louyang sekitar
tahun 770 SM sampai 403 SM. Pada zaman Zhou Barat terdapat 1800 negara. Tapi,
menurun menjadi 140. Pada akhir Zaman Musim Semi dan Musim Gugur menjadi 10
negara. Di antara semuanya, yang paling kuat adalah Qi, Jin, Shu, Wu, Yue, yang disebut sebagai Zaman Lima Raja Besar
Chunchu. Pada masa ini perang terus berulang tanpa henti sehingga disebut Zaman
Membingungkan. Dinamakan Zaman Musim Semi dan Musim Gugur karena berdasarkan
buku yang dibuat oleh Confucius yang berjudul “Chuncu”. Karena itulah disebut
periode Chuncu. Pada saat itu Dinasti Zhou tidak runtuh-runtuh dikarenakan
ideologi perintah langit. Pada saat itu mereka berpendapat bahwa tidak ada raja
yang lemah karena seorang raja harus mengemban sebuah tugas yang turun langsung
dari langit, dan juga seorang raja tidak bisa mati sebelum tugasnya selesai.
Namun lama kelamaan istillah utusan dari langit tersebut hilang, yang juga
menjadikan Dinasti Zhou sebagai kerajaan lemahdan akhirnya ditindas. Sejak
zaman Musim Semi dan Gugur sampai sebelum Dinasti Qin berhasil mempersatukan
seluruh Dinasti. Terjadi perang yang disebut perang Tujuh negara yaitu antara
Dinasti Qi, Zhou, Qin, Han, Chou, Yan. Perang ini terjadi dari tahun 403 SM
sampai 221 SM. Catatan sejarah China menyebut zaman ini sebagai zaman perang
atau periode perang. Pada periode perang para penguasa feodal tidak lagi diakui
sebagai anggota kerajaan Dinasti Zhou. Jadi mereka mengangkat diri mereka
sendiri menjadi Raja, dan menjajah negara lain. Pada zaman ini para raja membuat kebijaksanaan baru menggantikan
peraturan feodal Dinasti Zhou. Kebijaksanaan baru itu adalah sistem Perfeckture.
Dengan sistem ini, seorang raja mengatur sendiri seluruh daerah kekuasaannya,
sementara pada sistem feodal, raja menugaskan penguasa feodal mengurus
daerahnya sendiri. Lalu, mulai dicari orang-orang yang berbakat tanpa melihat
kelas sosial dan keturunannya. Pada zaman perang, negara-negara menyebarkan
informasi ini untuk memperkuat negaranya dengan orang cerdas. Lalu, negara yang
tidak bisa mereformasi, kekuatannya akan melemah. Penggunaan alat besi sangat
berkembang saat itu. Mereka membuat alat pertanian. Setiap negara berlomba
untuk menjadi negara penghasil pertanian terbaik. Beriringan dengan alat
pertanian muncul, berkembang pula
kegiatan perdagangan menggunakan mata uang yang ada pada saat itu.
Karena pada saat itu setiap negara memiliki mata uangnya sendiri jadi mereka
tidak bisa saling berinteraksi.
Semoga
bermanfaat J
Maaf
jika ada salah dalam pengetikan.
By:
Rozin, Alrito, dan Ervira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar