Blogger Widgets

Hei teman, cari sejarah disini ^^

Jumat, 07 Februari 2014




PERADABAN CHINA KUNO
Catatan peradaban China di mulai sejak kelahiran peradaban Hwang Ho. Relik yang mewaliki peradaban Hwang Ho adalah Yangshao dan Longshan. Di Yangshao berkembang kebudayaan Neolitikum pada tahun 5000 SM-3000 SM yang menggunakan glasir.
 
Sedangkan di Longshan kebudayaan Neolitikum berkembang sekitar tahun 2800 SM dengan menggunnakan tembikar hitam.
                           Pada tahun 2500 SM dibeberapa tempat di China banyak menggunakan alat dari perunggu dan huruf, dan didirikanlah kerajaan. Negara yang pertama kali di China adalah Dinasti Xia yang diperintah oleh Raja Yu.
Dinasti Xia didirikan pada tahun 2100 SM. Sebelumnya hanya dianggap hanya ada didalam sebuah legenda. Dengan ditemukannya relik dan alat perung baru-baru ini menjadi bukti yang kuat keberadaan Dinasti Xia. Kelahiran Dinasti Xia dihubungkan dengan legenda lama China. Sesusai dengan legenda China, raja-raja pertama yang memerintah Dinasti Xia adalah 3 Maharaja 5 Kaisar. Ada beberapa versi legenda 3 Maharaja dan 5 Kaisar, tapi secara umum 3 Maharaja adalah Maharaja Langit, Bumi, dan Manusia. 5 Kaisar tersebut adalah Shaohao, Zhuanxu, Ku, Yao, dan Shun. Orang yang diperintahkan mengurus banjir pada zaman 3 Maharaja dan 5 Kaisar, adalah Raja Yu, pendiri Dinasti Xia. Karena Yu hebat dalam mengurus banjir, maka Raja Shun memberikan takhta kepada Yu, maka terbentuklah Dinasti Xia. Dinasti Xia runtuh pada tahun 1500 SM kemudian berdirilah Dinasti Shang.
                           Dinasti Shang berdiri sekitar tahun 1500 SM. Dan pada 1046 SM Dinasti Shang mengalami kehancuran. Raja Tang yang memberontak mengalahkan Raja terakhir Dinasti Xia, dan memberikan Dinasti Shang. Sebenarnya Dinasti Shang diyakini sebagai Dinasti pertama China. Negara Shang adalah tempat awal perkembangan alat dari perunggu, peternakan, pertanian, huruf, dan kalender. Awalnya Dinasti Shang banyak mengalami perang dan perebutan takhta, sehingga pada tahun 1300 SM ibu kota kerajaan dipindahkan ke Yinxu. Dilakukan perluasan daerah, dan kemudian diputuskan takhta selanjutnya jatuh ke anak pertama.
Ada suatu tradisi di Dinasti Shang yaitu mengubur hidup-hidup budak yang ditinggal mati tuannya. Tata cara saat Raja atau bangsawan meninggal, Istri, pelayan, ataupun penjaga dibunuh dan dikubur bersama tuannya. Semasa Dinasti Shang, ketika seseorang meninggal mereka  akan hidup di akhirat dengan wajah dan bentuk dan bentuk yang sama. Pada tahun 1046 SM, Dinasti Shang runtuh di tangan Dinasti Zhou. Dinasti ini runtuh karena raja terakhir Dinasti Shang, Raja Zhou, suka hidup berpesta pora. Raja Zhou dan istrinya daiji, gemar hidup bermewah-mewahan dengan melakukan perjamuan mewah. Dalam perjamuan mewah dibuat kolam dari minuman keras dan hutan dari daging. Raja dan istrinya minum sepuasnya di kolam dan di tiap pohon digantungkan daging dan setiap hari mengadakan pesta mewah. Raja Zhou terkenal dengan kekejamannya. Dia menghukum orang dengan kejam, yaitu dengan cara menyuruhnya jalan di atas kayu, yang dibawahnya ada api kemudian melihatnya jatuh dan mati. Dinasti Shang tidak aman karena sering di serang oleh suku bar bar yang menjarah harta mereka. Akhirnya Dinasti Zhou menghimpun kekuatan dan raja Ku menaklukan Dinasti Shang.
                           Sekitar rahun 1046 SM sampai 256 SM, negara Zhou memimpin China, dengan ibukotanya Haojing. Dalam sejarah China, Dinasti Zhou merupakan dinasti terlama memimpin China. Saat itu berkembang kebudayaan dari besi. Raja Ku yang membangun Dinasti Zhou memiliki ideologi “perintah langit”. Setelah orang- orang Zhou mengatur negara berdasarkan perintah langit dan yang dianggap bisa melanjutkan pemerintahan hanyalah keturunan raja. Setelah menerima takhta Raja, Raja dijuluki sebagai Anak Dewa atau Anak Surga. Anak Surga mengurus rakyat seperti anak sendiri, sedangkan rakyat memperlakukan Raja seperti orang tua. Dinasti Zhou mengembangkan sistem pemerintahan feodal, sistem pertahanan. Tapi seiring berlalunya waktu, sistem feodal ini menghadapi situasi krisis. Hal tersebut karena tuan tanah merasakan peran Putra Surga telah melemah dan Kaisar mulai mengintervensi pemerintahan. Para penguasa feodal ingin memerdekakan daerahnya sendiri-sendiri sehingga Dinasti Zhou mulai terpecah. Ditambah dengan serangan suku nomaden, kondisi Dinasti Zhou semakin porak-poranda sampai ibu kota negara dipindahkan dari Haojing ke Luoyang. Sebelum ibukota dipindahkan, disebut ‘Zaman Zhou Barat’, setelah dipindahkan disebut ‘Zaman Zhou Timur’. Mereka kehilangan kekuatan dan hanya tinggal nama. Dengan adanya peluang ini, banyak negara muncul dan masing-masing berseteru. Periode ini disebut ‘Zaman Musim Semi dan Musim Gugur’ (Chuncu). Dinasti Zhou memindahkan ibukotanya ke Louyang sekitar tahun 770 SM sampai 403 SM. Pada zaman Zhou Barat terdapat 1800 negara. Tapi, menurun menjadi 140. Pada akhir Zaman Musim Semi dan Musim Gugur menjadi 10 negara. Di antara semuanya, yang paling kuat adalah Qi, Jin, Shu, Wu, Yue,  yang disebut sebagai Zaman Lima Raja Besar Chunchu. Pada masa ini perang terus berulang tanpa henti sehingga disebut Zaman Membingungkan. Dinamakan Zaman Musim Semi dan Musim Gugur karena berdasarkan buku yang dibuat oleh Confucius yang berjudul “Chuncu”. Karena itulah disebut periode Chuncu. Pada saat itu Dinasti Zhou tidak runtuh-runtuh dikarenakan ideologi perintah langit. Pada saat itu mereka berpendapat bahwa tidak ada raja yang lemah karena seorang raja harus mengemban sebuah tugas yang turun langsung dari langit, dan juga seorang raja tidak bisa mati sebelum tugasnya selesai. Namun lama kelamaan istillah utusan dari langit tersebut hilang, yang juga menjadikan Dinasti Zhou sebagai kerajaan lemahdan akhirnya ditindas. Sejak zaman Musim Semi dan Gugur sampai sebelum Dinasti Qin berhasil mempersatukan seluruh Dinasti. Terjadi perang yang disebut perang Tujuh negara yaitu antara Dinasti Qi, Zhou, Qin, Han, Chou, Yan. Perang ini terjadi dari tahun 403 SM sampai 221 SM. Catatan sejarah China menyebut zaman ini sebagai zaman perang atau periode perang. Pada periode perang para penguasa feodal tidak lagi diakui sebagai anggota kerajaan Dinasti Zhou. Jadi mereka mengangkat diri mereka sendiri menjadi Raja, dan menjajah negara lain. Pada zaman ini para raja  membuat kebijaksanaan baru menggantikan peraturan feodal Dinasti Zhou. Kebijaksanaan baru itu adalah sistem Perfeckture. Dengan sistem ini, seorang raja mengatur sendiri seluruh daerah kekuasaannya, sementara pada sistem feodal, raja menugaskan penguasa feodal mengurus daerahnya sendiri. Lalu, mulai dicari orang-orang yang berbakat tanpa melihat kelas sosial dan keturunannya. Pada zaman perang, negara-negara menyebarkan informasi ini untuk memperkuat negaranya dengan orang cerdas. Lalu, negara yang tidak bisa mereformasi, kekuatannya akan melemah. Penggunaan alat besi sangat berkembang saat itu. Mereka membuat alat pertanian. Setiap negara berlomba untuk menjadi negara penghasil pertanian terbaik. Beriringan dengan alat pertanian muncul, berkembang pula  kegiatan perdagangan menggunakan mata uang yang ada pada saat itu. Karena pada saat itu setiap negara memiliki mata uangnya sendiri jadi mereka tidak bisa saling berinteraksi.

Semoga bermanfaat J
Maaf jika ada salah dalam pengetikan.
By: Rozin, Alrito, dan Ervira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar